Selasa, 29 Januari 2013

SURAT UNTUK CALON SUAMI


” Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki.
Biarlah aku hanya cantik di matamu.
Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.

Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.

Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.

Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya?
Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku.
Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik.
Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai wanita, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi.
Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.

Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci.
Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain.
Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku.
Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.

Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku.
Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya.
Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu.
Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.

Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu.
Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu.
Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu.
Itu janji Allah.

Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan.
Aku takut perbuatan-perbu atan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak.
Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.

Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.

Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa.
Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Selasa, 22 Januari 2013

” KETIKA CINTA TAK BERJODOH “

jodoh

Sakit memang, ketika kita berharap seseorang menemani hidup kita, akan tetapi taqdir berkata lain, hanya membuat rasa sakit dan pedih..

Akan tetapi percayalah, hal itu sesuatu yang terbaik dari ALLAH Subhanahu Wata’ala..

Karena sudah jelas, segala kehidupan, pilihan, hakikat nya di tentukan oleh ALLAH Subhanahu Wata’ala..

Jangan pernah menangis akibat orang yang kita harapkan tak bisa selama nya bersama kita..

Namun menangis lah saat kita lupa pada ALLAH Subhanahu Wata’ala..

Segala perih di hati akan hilang pada waktu nya, dan pasti akan menimbulkan keindahan kelak..

Percaya lah pada kebesaran NYA..

Bahwa DIA tau mana yang terbaik untuk hamba2 NYA, mana yang terbaik untuk makhluk2 NYA..

Jangan pernah anggap putus cinta dan tak bisa dengan yang kita harapkan sebagai hukuman atau ALLAH jahat..

Percaya lah, ada Rahasia dibalik Rahasia..

Di balik semua peristiwa pasti ada hikmah nya..

Senin, 21 Januari 2013

Kuliner, Gadis, dan Alam Endah Kekayaan Tatar Sunda

Ada seloroh, kalau mau belajar survivel di hutan cobalah kepada urang Sunda. Sesuai pepatah, urang Sunda kalau dilepaskan ke tengah hutan, tidak akan pernah mati kelaparan, karena mampu mengonsumsi dangdaunan sebagai makanan.

Itu karena geografi alam tatar Sunda kaya akan hutan dan dikelilingi pegunungan, aliran sungai, ladang dan pesawahan membuat urang Sunda sangat akrab dengan alam sekitarnya secara turun temurun. Kekayaan dan kesuburan tanahnya, bukan saja tempat menggantungkan mata pencaharian penduduknya, tetapi turut membentuk tradisi pola hidupnya untuk pemanfaatan hijauan segar.

Dangdaunan (dedaunan) bagi urang Sunda sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari. Mereka biasa memanfaatkan dangdaunan sebagai bungkus. Berbeda dengan bungkus plastik, bungkus dangdaunan cukup bersahabat dengan alam karena bersifat organik, mudah diuraikan dan menyuburkan tanah. Daun jati dan daun waru memiliki kelenturan dan tekstur kasar biasa untuk membungkus peuyeum singkong atau ikan hasil nyirib. Daun jambu air, daun jagung, dan daun kunyit biasa digunakan untuk mengemas peuyeum ketan, wajit, dan bacang. Dangdaunan pun bermanfaat sebagai pewangi dan pewarna alami, seperti daun suji, daun pandan dan salam. Sementara daun muda kelapa dengan sentuhan kreasi dibuat janur kuning yang eksotik dan ornamen lainnya.

Di antara dangdaunan di atas, adalah daun pisang memiliki beraneka fungsi dan menjadi inspirasi bagi wanita Sunda. Berbahan daun pisang, wanita Sunda mahir berkreasi membuat penganan berbahan beras, seperti: timbel, buras, leupeut, bugis, nagasari, dsb. Dengan daun pisang juga melahirkan aneka pais (pepes), seperti: pais jambal, pais impun, pais peda, atau pais gurame bakar yang bikin menari air liur.